Nitrogen |
- Penyusunan protein, klorofil dan berperanan terhadap fotosintesa
- Kekurangan Nitrogen menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan menghambat pertumbuhan.
- Kelebihan Nitrogen menyebabkan daun lemah dan rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan Boron, White Stripe dan berkurangnya buah jadi.
- Penyebab defisiensi Nitrogen : Terhambatnya mineralisasi Nitrogen, aplikasi bahan organik dengan C/N tinggi, gulma, akar tidak berkembang, pemupukan Nitrogen tidak efektif.
- Upaya : Aplikasi secara merata di piringan,Tambah Urea pada tanaman kelapa sawit, aplikasi Nitrogen pada kondisi tanah lembab, kendalikan gulma.
| |
Gambar 2. Defisiensi N – drainase buruk
Defisiensi Cu – ujung daun kering
Phospor |
- Penyusun ADP/ATP, memperkuat batang dan merangsang perkembangan akar serta memperbaiki mutu buah
Kekurangan P sulit dikenali, menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, pelepah memendek dan batang meruncing.
- Indikasi kekurangan P : Daun alang-alang berwarna ungu, LCC sulit tumbuh dengan bintil akar yang sedikit.
- Penyebab defisiensi P : P tanah rendah ( <>
- Upaya : Aplikasi P dipinggir piringan/gawangan, kurangi erosi, tingkatkan status P tanah, dan perbaiki kemasaman tanah.
| |
Kalium |
- Aktifitas stomata, aktifitas enzim dan sintesa minyak. Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit serta jumlah dan ukuran tandan.
- Kekurangan K menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe, daun tua kering dan mati.
- Kekurangan K berasosiasi dengan munculnya penyakit seperti Ganoderma.
- Kelebihan K merangsang gejala kekurangan B sehingga rasio minyak terhadap tandan menurun.
- Penyebab kekurangan K : K di dalam tanah rendah, kurangnya pupuk K, kemasaman tanah tinggi dengan kemampuan tukar kation rendah.
- Upaya : Aplikasi K yang cukup, aplikasi tandan kelapa sawit, perbaiki kemampuan tukar kation tanah dan aplikasi pupuk K pada pinggir piringan.
|
Gambar 3 dan 4. Defisiensi K – Bercak oranye (Confluent Orange Spotting) |
Magnesium (Mg) |
- Penyusun klorofil, dan berperanan dalam respirasi tanaman, maupun pengaktifan enzim.
- Kekurangan Mg menyebabkan daun tua berwarna hijau kekuningan pada sisi yang terkena sinar matahari, kuning kecoklatan lalu kering.
- Penyebab defisiensi Mg : Rendahnya Mg didalam tanah, kurangnya aplikasi Mg, ketidak seimbangan Mg dengan kation lain, curah hujan tinggi ( > 3.500 mm/tahun ), tekstur pasir dengan top soil tipis.
- Upaya : Rasio Ca/Mg dan Mg/K tanah agar tidak melebihi 5 dan 1,2, aplikasi tandan kelapa sawit, gunakan Dolomit jika kemasaman tinggi, pupuk ditabur pada pinggir piringan.
| Gambar 5. Defisiensi Mg – Sisi daun yang terkena sinar matahari menguning. |
Tembaga (Cu) |
- Pembentukan klorofil dan katalisator proses fisiologi tanaman.
- Kekurangan Cu menyebabkan Mid Crown Clorosis (MCC) atau Peat Yellow. Jaringan klorosis hijau pucat – kekuningan muncul ditengah anak daun muda. Bercak kuning berkembang diantarajaringan klorosis. Daun pendek, kuning pucat kemudian mati.
- Penyebab defisiensi Cu : Rendahnya Cu didalam tanah gambut atau pasir, tingginya aplikasi Mg, aplikasi N dan P tanpa K yang cukup.
- Upaya : Perbaiki rendahnya K tanah, basahi tajuk dengan 200 ppm Cu SO4.
| Gambar 6. Defisiensi Cu – Ujung anak daun nekrosis- Tumbuh kerdil |
Boron |
- Meristimatik tanaman, sintesa gula dan karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein.
- Kekurangan Boron menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh dan berwarna hijau gelap, daun yang baru tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat merata.
- Penyebab defisiensi Boron : Rendahnya B tanah, tingginya aplikasi N, K dan Ca.
- Upaya : Aplikasi 0,1 – 0,2 kg/pohon/tahun pada pangkal batang.
| Gambar 7. Pelepah memendek
Gambar 8. Malformasi anak daun
Gambar 9. Daun mengkerut
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar