Banyak metode untuk mengavaluasi kesuburan tanah di dasarkan pada oservasi atau pengukuran parameter pertumbuhan tanaman yang sedang tumbuh. Metode-metode seperti ini mampunyai banyak keungulan karena tanaman berfungsi sebagai indikator dari semua pertumbuhan dan merupakan produk yang dituju oleh petani penanamnya.
Gejala kekurangan hara yang timbul disebabkan karena kebutuhan hara tidak terpenuhi baik dari tanah maupun pemberian pupuk. Tanaman kekurangan unsur hara tertentu, maka gejala defisiensi yang spesifik akan muncul. Metode visual ini sangat unik karena tidak memerlukan perlengkapan yang mahal dan banyak serta dapat digunakan dalam berbagai penunjang informasi yang penting untuk perencanaan pemupukan pada musim berikutnya bagi teknik-teknik diagnosik lainnya. Kekurangan unsur hara yang dapat dideteksi dini dapat diatasi dengan penabahan pupuk.
- Kekurangan unsur Nitrogen (N)
Pada tanaman masaih muda seluruh permukaan daun berwarna hijau kekuningan. Daun berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun. Warna kuning membentuk huruh V disekitar tulang daun, terutama daun bagian bawah. Gejala nampak pada daun bagian bawah, karena N sifatnya mobil dalam tanaman, gejala kekurngan unsur N ini berangsur-ansur akan menghambat ke daun-daun di atasnya. Daun tua akan mati dan tanaman yang kekurangan N akan tumbuh kerdil, perumbuhan terhambat, dan pertumbuhan akar terbatas sehingga produksi rendah.
- Kekurangan unsur Fosfor (P)
Kekurangan unsur fosfor (P) umumnya sudah tampak waktu tanaman masih muda. Gejala awal dimulai dengan daun yang berwarna ungu-kemerahan mulai dari ujung ke pangkal daun, terutama nampak pada daun bagian bawah. Hasil tongkolnya kecil dengan ujung jenggel melengkung. Suhu tinggi dan udara kering dapat menyebabkan kekurangan unsur P, meskipun P dalam tanah cukup. Kekurangan unsur P menyebabkan kemasakan biji menjadi lambat dan produksi rendah.
- kekurangan unsur Kalium (K)
Kekurangan unsur Kalium dimulai dengan warna kuning atau kecoklatan sepanjang pinggir daun pada daun tua. Warna kuning membentuk huruf V terbalik pada pingir daun, terutama daun bagian bawah.Warna tersebut akan berkembang kearah tulang daun utama dan pada daun-daun atasnya. Gejala umum kekurangan unsur K lainya yaitu warna coklat tua pada batang bagian dalam dan dapat diketahuai dengan mengiris batang secara memanjang. Ukuran tongkol kadang-kadang tidak terlalu dipengaruhi seperti halnya pada kekurangan unsur N dan P, tetapi biji-biji pada jagung memilii banyak klobot dengan biji sedikit sebagai kekurangan unsur K.
- Kekurangan unsur Belerang (S)
Kekurangan unsur belerang nampak pada daun muda yang berwarna hijau muda dengan pertumbuhan yang terhambat. Pangkal daun berwarna kuning nampak pada daun yang terletak dekat pucuk. Sering dijumpai pada tanah berpasir atau tanah dengan bahan organik rendah.
- Kekurangan unsur Magnesium (Mg)
Kekurangan unsur magnesium menyebabkan timbulnya warna keputihan sepanjang kanan kiri tulang daun pada tulang daun tua dengan warna merah keunguan sepanjang pingir daun. Gejala ini dapat merupakan indikasi bahwa tanah tersebut masam, terutama timbul pada tanaman muda dengan pengolahan tanah yang kurang intensif. Pemberian dolomit dapat mengatasi masalah kekurangan unsur Mg ini pada tahun-tahun berikutnya.
- Kekurangan unsur Kalsium (Ca)
Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
- Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
efisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.
Tinjaun pustaka
Anonim. 2010. Membuat kompos dan Pupuk Organik. http://forum.detik.com/ showthread.php?t=71162&page=2 di akses tanggal 15 Oktober 2010.
Tri,B. Ratna Erawati.2010.Indentifikasi Gejala Kekurangan Unsuh Hara Pada Jagung.Kementrian Pertanaian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat (BPTB). Nusa tenggara barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar