Minggu, 17 Oktober 2010

KEKAHATAN HARA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Chahyaning Ardhiani 11366)

 
Unsur
Fungsi
Toxicity
Defisiensi
Gejala
Penyebab
Upaya
Nitrogen (N)
Penyusunan protein, klorofil dan berperanan terhadap fotosintesa.
Kelebihan Nitrogen menyebabkan daun lemah dan rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan Boron, White Stripe dan berkurangnya buah jadi.
Kekurangan Nitrogen menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan menghambat pertumbuhan.
Terhambatnya mineralisasi Nitrogen, aplikasi bahan organik dengan C/N tinggi, gulma, akar tidak berkembang, pemupukan Nitrogen tidak efektif.
Aplikasi secara merata di piringan,Tambah Urea pada tanaman kelapa sawit, aplikasi Nitrogen pada kondisi tanah lembab, kendalikan gulma.
Phospor (P)
Penyusun ADP/ATP, memperkuat batang dan merangsang perkembangan akar serta memperbaiki mutu buah.

Kekurangan P sulit dikenali, menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, pelepah memendek dan batang meruncing.
Indikasi kekurangan P : Daun alang-alang berwarna ungu, LCC sulit tumbuh dengan bintil akar yang sedikit.
P tanah rendah ( < 15 ppm ), Top Soil tererosi, kurangnya pupuk P dan kemasaman tanah tinggi.
Aplikasi P dipinggir piringan/gawangan, kurangi erosi, tingkatkan status P tanah, dan perbaiki kemasaman tanah.
Kalium (K)
Aktifitas stomata, aktifitas enzim dan sintesa minyak. Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit serta jumlah dan ukuran tandan.
Kelebihan K merangsang gejala kekurangan B sehingga rasio minyak terhadap tandan menurun.
Kekurangan K menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe, daun tua kering dan mati.
Kekurangan K berasosiasi dengan munculnya penyakit seperti Ganoderma.
K di dalam tanah rendah, kurangnya pupuk K, kemasaman tanah tinggi dengan kemampuan tukar kation rendah.
Aplikasi K yang cukup, aplikasi tandan kelapa sawit, perbaiki kemampuan tukar kation tanah dan aplikasi pupuk K pada pinggir piringan.
Magnesium (Mg)
Penyusun klorofil, dan berperanan dalam respirasi tanaman, maupun pengaktifan enzim.


Kekurangan Mg menyebabkan daun tua berwarna hijau kekuningan pada sisi yang terkena sinar matahari, kuning kecoklatan lalu kering.
Rendahnya Mg didalam tanah, kurangnya aplikasi Mg, ketidak seimbangan Mg dengan kation lain, curah hujan tinggi ( > 3.500 mm/tahun ), tekstur pasir dengan top soil tipis.
Rasio Ca/Mg dan Mg/K tanah agar tidak melebihi 5 dan 1,2, aplikasi tandan kelapa sawit, gunakan Dolomit jika kemasaman tinggi, pupuk ditabur pada pinggir piringan.
Tembaga (Cu)
Pembentukan klorofil dan katalisator proses fisiologi tanaman.


Kekurangan Cu menyebabkan Mid Crown Clorosis (MCC) atau Peat Yellow. Jaringan klorosis hijau pucat – kekuningan muncul ditengah anak daun muda. Bercak kuning berkembang diantarajaringan klorosis. Daun pendek, kuning pucat kemudian mati.

Rendahnya Cu didalam tanah gambut atau pasir, tingginya aplikasi Mg, aplikasi N dan P tanpa K yang cukup.
rendahnya K tanah, basahi tajuk dengan 200 ppm Cu SO4.
Boron (B)
Meristimatik tanaman, sintesa gula dan karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein.


Kekurangan Boron menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh dan berwarna hijau gelap, daun yang baru tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat merata.

Rendahnya B tanah, tingginya aplikasi N, K dan Ca.
Aplikasi 0,1 – 0,2 kg/pohon/tahun pada pangkal batang.
Besi (Fe)


Kekurangan Fe menyebabkan Ujung daun nekrosis
Tajuk atas menguning, Bercak seperti pulau
dengan dasar hijau.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar