Jumat, 15 Oktober 2010

Gejala Kahat (Kekurangan) Hara Pada Tanaman Jagung (Ratri Kusumastuti 11356)

Gejala kahat hara pada jagung timbul disebabkan karena kebutuhan hara yang tidak terpenuhi baik dari tanah maupun dari pemberian pupuk.  Tanaman kekurangan unsur hara tertentu, maka gejala defisiensi  yang spesifik akan muncul.  Kahat hara yang dapat dideteksi dini dapat diatasi dengan penambahan pupuk.
·                Kahat Nitrogen (N)
Pada tanaman masih muda seluruh permukaan daun berwarna hijau kekuningan. Daun berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun. Warna kuning membentuk huruf V. Gejala nampak pada daun bagian bawah, karena N sifatnya mobil dalam tanaman, gejala kahat N ini berangsur-angsur akan merambah ke daun-daun di atasnya. Daun tua akan mati dan tanaman yang kekurangan N akan tumbuh kerdil, pembungaan terlambat, dan pertumbuhan akar terbatas sehingga produksi rendah.

·                Kahat Fospor (P)
Kahat fosfor umumnya sudah tampak waktu tanaman masih muda. Gejala awal dimulai dengan daun yang berwarna ungu-kemerahan. Hasil tongkol menunjukkan tongkolnya kecil dengan ujung janggel melengkung. Suhu tinggi dan udara kering dapat menyebabkan kahat P,meskipun P dalam tanah cukup. Kahat P menyebabkan pemasakan biji menjadi lambat dan produksi rendah. Serapan P yang banyak per hari saat pertumbuhan yang cepat menekankan pentingnya kesuburan tanah yang tinggi yang mampu menyuplai hara P yang cukup.

·                Kahat Kalium (K)
Kahat kalium dimulai dengan warna kuning atau kecoklatan sepanjang pinggir daun pada daun tua. Warna tersebut akan berkembang kearah tulang daun utama dan pada daun-daun di atasnya. Gejala umum kahat K lainnya adalah warna coklat tua pada buku batang bagian dalam dan dapat diketahui dengan mengiris batang secara memanjang. Ukuran tongkol kadang-kadang tidak terlalu dipengaruhi seperti halnya pada kahat N dan P, tetapi biji-biji pada jagung tidak berkembang dan tongkol jagung memiliki banyak klobot dengan biji sedikit sebagai akibat kahat K. Kalium juga merupakan faktor utama dalam efisiensi penggunaan air dan karena itu pengaruh kekeringan akan lebih nyata bila tanaman kahat K. Saat kebutuhan maksimum menyebabkan serapan K lebih banyak daripada N. Hal ini menunjukkan pentingnya kesuburan tanah yang tinggi untuk mencapai produksi yang menguntungkan.

·                Kahat Belerang (S)
Kahat belerang tampak pada daun muda yang berwarna hijau muda dengan pertumbuhan yang terhambat. Sering dijumpai pada tanah berpasir atau tanah dengan bahan organik rendah.


·                Kahat Magnesium (Mg)
Kahat magnesium menyebabkan timbulnya warna keputihan sepanjang kanan kiri tulang daun pada daun tua dengan warna merah keunguan sepanjang pinggir daun. Gejala ini dapat merupakan indikasi bahwa tanah tersebut masam, terutama timbul pada tanaman muda dengan pengolahan tanah yang kurang intensif. Pemberian dolomit dapat mengatasi masalah kahat Mg ini pada tahun-tahun berikutnya. Bila pH tidak merupakan masalah, maka sumber Mg lainnya seperti Kalium-Magnesium-Sulfat dapat mengatasi kahat Mg ini.

·                Kahat Hara lainnya
          Daun pucuk yang mengering atau melilit merupakan indikasi kahat tembaga (Cu). Kahat seng (Zn) ditandai oleh garis-garis klorotik yang paralel dengan tulang daun utama pada daun muda, ruas pendek dan tanaman kerdil. Tanaman tanpa tongkol atau tongkolnya steril pada pertanaman dengan populasi tinggi yang mendapat pupuk cukup dapat disebabkan oleh kahat boron (B).
Lahan masam mempengaruhi serapan berbagai hara dan dapat menyebabkan tanaman kahat hara, meskipun tanaman dipupuk cukup. Uji tanah perlu dilaksanakan secara teratur untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan pH dan memonitor kadar P dan K tanah. Uji nitrat pada profil tanah akan memberikan informasi yang baik untuk arahan pemupukan N di daerah di mana residu nitrat masih tersisa dari musim sebelumnya. Di daerah yang lebih lembab, uji nitrat kurang diperlukan dibandingkan dengan uji pH, P dan K.
Gejala daun


Daun SEHAT mengkilat dan berwama hijau tua bila tanaman mendapat suplai hara yang cukup

Kahat FOSFOR daunnya berwarna ungu-kemerahan, terutama pada tanaman yang masih muda. 











Kahat NITROGEN dimulai dengan wama kekuningan pada ujung daun dan berkembang sepanjang tulang daun utama. 

Kahat MAGNESIUM menyebabkan timbulnya garis-garis keputihan sepanjang tulang daun dan seringkali timbul warna ungu pada bahagian bawah dari daun tua.


Gejala Batang

  1. Batang SEHAT mempunyai ukuran normal. Batang tersebut bila dipotong memanjang akan terlihat bagian dalam batang berwarna keputihan dan sehat.
  2. Tanaman perlu dipupok KALIUM apabila batang dipotong menunjukkan wama coklat pada bukunya.
  3. Kahat FOSFOR mempunyai batang yang lemah dan kecil, kadang-kadang tanaman tidak membentuk tongkol atau tongkolaya kecil. Perhatikan warna ungu pada daun tua.
  4. Tanaman jagung membentuk ANAKAN bila tanaman dipupuk terlalu banyak Nitrogen pada awal pertumbuhan.
  5. Gejala serangan PENYAKIT pada batang juga menyebabkan timbulnya ikatan pembuluh yang berwarna kehitaman pada batang bagian atas dengan warna yang lebih gelap pada batang bagian bawah. Busuk pada batang bagian dalam menyebabkan tanaman cepat mati dan batangnya patah. Tongkolnya mengecil dengan banyak kelobot dan bijinya ringan.





Sumber : 1. http:// litbang.deptan.go.id/
                         2. http://yuzamri.blogspot.com/2008/09/penyakit-pada-pokok-jagung.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar